Tempat Wisata di Makassar – Sahabat sekalian pada kesempatan kali ini akan menyebarkan artikel seputar wisata, atau tepatnya tempat wisata yang layak dikunjungi di Makassar. Yup Makassar termasuk destinasi wisata di Indonesia yang patut dan layak anda kunjungi. Untuk lebih mengenal Makassar, marilah kita tinjau secara singkat, Makassar yaitu nama Ibukota di Provinsi Sulawesi Selatan, Juga yaitu nama salah satu Suku Mayoritas di Jazirah Sulawesi Bagian Selatan. Dalam pembahasan ini, maka yang dimaksud tempat wisata di Makassar yaitu tempat wisata yang ada di Sulsel yang dianggap unggul, jadi tempat wisata yang dibahas bukan terletak di Kota Makassar saja secara administratif.
Buat Anda yang dalam waktu akrab ini akan berkunjung ke Makassar dalam rangka berwisata bersama keluarga atau orang-orang yang Anda cinta, jangan lupa menggunakan Jasa penerbangan Citilink, yang tentu tersedia untuk rute Ke Makassar.
Okk langsung saja kita bahas secara singkat destinasi wisata atau tempat wisata di Makassar, dimulai dari:
Taman Wisata Alam Bantimurung
Air Terjun Bantimurung berada di dalam daerah Taman Nasional Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, sebuah nama yang absurd di telinga. Di dalam kompleks, tidak jauh dari lokasi Air Terjun Bantimurung, terdapat museum kupu-kupu berukuran kecil, yang koleksinya sudah mulai menua, dengan bangunan serta tempat penyimpanan koleksi terlihat tidak terawat dengan cukup baik. Bagaimanapun pemandangan di Bantimurung sungguh cantik, dengan bukit kapur dan karang raksasa yang mendominasi pemandangan, yang tampak ibarat mahakarya instalasi Mahabesar yang diatur dengan rupawan di sebuah tanah luas yang datar.
Perbukitan kapur Bantimurung, dengan nama Taman Nasional Bantimurung berukuran besar terpahat pada dindingnya terlihat di latar belakang. Jika sudah melihat tanda ini, maka Air Terjun Bantimurung sudah dekat. Pada percabangan jalan yang menuju ke Air Terjun Bantimurung, pengunjung disambut dengan sebuah patung kupu-kupu dan kera dalam ukuran sangat besar. Keduanya yaitu merupakan ikon penting Taman Nasional Bantimurung.
Pendar matahari sore di sela dedaunan pohon yang rimbun di dalam Taman Nasional Bantimurung, tidak jauh dari Air Terjun Bantimurung. Taman Nasional Bantimurung, dimana Air Terjun Bantimurung berada, dikelilingi oleh bukit karang tinggi dengan kemiringan curam, dan banyak pepohonan rindang yang tumbuh diantara karangnya. Sebuah ceruk di bawah watu karang kapur raksasa, yang mampu digunakan untuk berteduh ketika hujan jatuh atau ketika panas matahari menyengat, di sebelah kiri jalan menuju Air Terjun Bantimurung. Struktur watu karang kapur di Bantimurung memang sangat unik, ibarat teronggok begitu saja di atas tanah datar.
Kota Wisata Malino
Kawasan dataran tinggi Malino yang terletak di kabupaten Gowa Sulawesi Selatan kini semakin memperlihatkan peningkatan kualitas pembangunan pariwisatanya. Salah satu investasi besarnya yaitu hadirnya Malino Highland sebagai salah satu pengembangan Agro Wisata berbasis Agrikultur dengan memanfaatkan kondisi alam dan kesuburan tanahnya. Malino Highland yang berada di ketinggian kurang lebih 1500 meter dari permukaan laut merupakan daerah wisata alam raya yang terletak di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulsel, berjarak sekitar 7 km dari kota Malino. Kawasannya mulai dikenal sebagai daerah teh Malino ini mengembangkan perkebunan teh dengan jenis tanaman teh berkualitas tinggi. Luas areanya ketika ini yang 200 hektar diperkirakan akan terus dikembangkan hingga mencapai luasan 700 hektar.
Areal perkebunan teh Malino Highland memiliki alam pebukitan dengan pesona yang sangat menawan, udaranya sejuk dengan aneka macam kelengkapan akomodasi yang eksklusif. Kawasan pengembangannya seluas 200 hektar menimbulkan Malino sebagai areal wisata alam terpadu dengan konsep ekowisata ekonomi kreatif yang memberdayakan masyarakat setempat. Di tengah perkebunan teh, berdiri sebuah kafe dengan desain arsitektur futuristik yang menyajikan menu khas berupa minuman teh sehat memiliki kegunaan yang dijamin tidak akan ditemukan ditempat lain manapun selain di kafe Malino Highland. Teh memiliki kegunaan yang disajikan berupa Green Tea dan Black Tea dari bibit yang didatangkan langsung dari Jepang yang kemudian dipetik dan diolah langsung di tempat ini. Tanaman teh berkhasiatnya juga dijadikan sebagai menu salad yang dicampur pada makanan sejenis sandwich atau roti lapis. Pabrik pengolahan teh juga telah dipersiapkan dengan sumbangan alat mutakhir dari Jepang. Kendati akan di produksi dalam skala besar, namun produk tehnya tidak dijual secara umum alasannya yaitu langsung di ekspor ke Jepang.
Untuk menikmati produk tehnya, tidak ada jalan lain selain kita harus mengunjungi tempat ini. Rencana pengembangan Malino Higland resort yaitu memberdayakan penduduk lokal dengan memanfaatkan arealnya untuk mengembangkan pertanian bersifat Agrowisata antara lain pengembangan Markisa khas Malino, Strawberry dan aneka macam jenis tanaman sehat lainnya yang direkayasa secara genetik. Selain pengembangan Agrikultur, Kawasan yang berjumlah ratusan hektar di Malino Highland juga akan dikembangkan aneka macam akomodasi wisata ibarat Resort, penginapan berarsitektur Jepang, Areal jelajah wisata dan sarana buat para petualang penggemar motor cross.
Kawasan Adat Kajang
Secara geografis dan administratif, masyarakat sopan santun Kajang terbagi atas Kajang Dalam dan Kajang Luar. Masyarakat Adat Kajang Dalam tersebar di beberapa desa, antara lain Desa Tana Toa, Bonto Baji, Malleleng, Pattiroang, Batu Nilamung dan sebagian wilayah Desa Tambangan.
Kawasan Masyarakat Adat Kajang Dalam secara keseluruhan berbatasan dengan Tuli di sebelah Utara, dengan Limba di sebelah Timur, dengan Seppa di sebelah Selatan, dan dengan Doro di sebelah Barat. Sedangkan Kajang Luar tersebar di hampir seluruh Kecamatan Kajang dan beberapa desa di wilayah Kecamatan Bulukumba, di antaranya Desa Jojolo, Desa Tibona, Desa Bonto Minasa dan Desa Batu Lohe
Namun, hanya masyarakat yang tinggal di daerah Kajang Dalam yang masih sepenuhnya berpegang teguh kepada sopan santun Ammatoa. Mereka memraktekkan cara hidup sangat sederhana dengan menolak segala sesuatu yang berbau teknologi. Bagi mereka, benda-benda teknologi dapat membawa dampak negatif bagi kehidupan mereka, alasannya yaitu bersifat merusak kelestarian sumber daya alam. Komunitas yang selalu mengenakan pakaian serba hitam inilah yang kemudian disebut sebagai masyarakat sopan santun Ammatoa.
Wisata Budaya Tana Toraja
Tana Toraja memang terkenal dengan keunikan kebudayaannya. Salah satu budaya Toraja yang unik yaitu upacara pemakaman yang disebut Rambu Solo. Rambu Solo yaitu suatu prosesi pemakaman masyarakat Tana Toraja, yang tidak ibarat pemakaman pada umumnya. Prosesi upacara rambu soloMelalui upacara Rambu Solo inilah, mampu Anda saksikan bahwa masyarakat Tana Toraja sangat menghormati leluhurnya. Prosesi upacara pemakaman ini terdiri dari beberapa susunan acara. Dimana dalam setiap program tersebut Anda mampu menyaksikan nilai-nilai kebudayaan yang hingga sekarang masih dipertahankan oleh masyarakat Tana Toraja.
Secara garis besar upacara pemakaman terbagi kedalam 2 prosesi, yaitu Prosesi Pemakaman (Rante) dan Pertunjukan Kesenian. Prosesi-prosesi tersebut tidak dilangsungkan secara terpisah, namun saling melengkapi dalam keseluruhan upacara pemakaman. Prosesi Pemakaman atau Rante tersusun dari acara-acara yang berurutan. Prosesi Pemakaman (Rante) ini diadakan di lapangan yang terletak di tengah kompleks Rumah Adat Tongkonan.
Itulah beberapa tempat wisata asyik di Makassar, masih banyak destinasi wisata di Makassar, biar artikel mendatang, kata Ilmu dapat mendeskripsikan tempat wisata lainnya di Makassar. Demkianlah artikel mengenai Tempat Wisata di Makassar, biar artikel ini dapat menjadi rujukan dalam menentukan tempat wisata mana yang akan anda kunjungi tahun ini.[ki]
Sumber http://www.katailmu.com
0 komentar:
Posting Komentar