Sabtu, 23 September 2017

Legenda Kawah Gunung Bromo

Legenda Kawah Gunung Bromo – Sahabat sekalian pada kesempatan kal ini akan menyebarkan artikel mengenai Lengenda Asal Usul Kawah Gunung Bromo. Yup Kawah Gunung Bromo merupakan titik Pusat Tujuan wisata di daerah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Provinsi Jawa Timur yang terletak di 4 kabupaten, yakni Kab. Probolinggo, Kab. Lumajang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan.
Mengusut tuntas wacana Sejarah Gunung Bromo dan Legenda Bromo, asal-usul Gunung Bromo. kali ini bromo tour akan merangkum sebuah kisah faktual yang di ambil dari rakyat suku tengger Bromo sendiri, dengan banyaknya versi untuk Sejarah gunung Bromo ini sehingga kami dapatkan sebuah kisah wacana Menurut Cerita rakyat suku tengger wacana Sejarah Gunung Bromo, alkisah pada dahulu kala ketika tuhan dewi senang turun kedunia, kerajaan majapahit mengalami serangan dari banyak sekali daerah dan mencari tempat pengungsian. Pada ketika itulah tuhan mulai menuju ke sebuah tempat di sekitar daerah gunung bromo. Di Gunung bromo ini masih dalam ke’adaan tenang, tegak di selimuti kabut putih. Para Dewa yang mendatangi tempat di sekitar gunung bromo bersemayam di lereng gunung Penanjakan, di tempat itulah dapat terlihat matahari dari timur yang begitu rupawan dan matahari itu pun karam di sebelah barat.

Di sekitar gunung penanjakan, tempat para tuhan bersemayam, terdapat pula tempat pertapa tersebut. Dan kegiatannya nya tiap hari hanyalah memuja dan mengheningkan cipta. Suatu ketika hari yang berbahagia, seorang istri itu melahirkan seorang anak laki-laki yang di beri nama JOKO SEGER anak ini mempunyai wajah yang tampan, cahayanya terang. Benar-benar anak yang lahir sperti titisan tuhan yang suci. Sejak di lahirkan, anak tersebut menampakkan kesehatan dan kekuatan yang luar biasa. JOKO SEGER sendiri mempunyai arti yang sehat dan kuat. Di tempat sekitar Gunung penanjakan, lahir juga bayi perempuan yang di beri nama RORO ANTENG, anak ini mempunyai wajah yang cantik dan elok. RORO ANTENG ialah satu-satunya nya anak yang paling cantik di tempat itu di daerah gunug bromo.
Dari hari ke hari badan RARA ANTENG tumbuh besar dan tampak begitu cantik ketika ia menjadi dewasa. Banyak putra raja melamarnya. Namun pinangannya di tolak. Karena RARA ANTENG terpikat oleh kegantengan si JOKO SEGER.
Sejarah gunung Bromo berlanjut ketika suatu hari RARA ANTENG akan dipinang oleh seorang pembajak yang sangat jahat tidak hanya Jahat Pembajak itu begitu Sakti mandraguna. RARA ANTENG yang terkenal halus persaannya tidak berani menolak begitu saja kepada pelamar sakti. Maka ia minta supaya di buatkan lautan di tengah-tengah gunung bromo. Dengan seruan yang abnormal dianggapnya pelamar sakti itu tidak akan memenuhi permintaanya. Lautan yang diminta itu harus di buat sehari semalam. tidak banyak mikir kemudia Pembajak sakti itu lalu menyanggupi seruan RARA ANTENG Tersebut.
Pelamar sakti itu memulai pekerjaannya dengan alat sebuah tempurung kelapa atau di sebut Batok Kelapa, dengan menggunakan segenap kesaktiannya pekerja’an itu hampir selesai. RORO Anteng pun mulai gelisah. Dia takut orang yang tidak ia cintai malah akan menikah dengan si Pembajak Sakti itu. Lalu timbullah pikiran untuk menggagalkan pekerjaan pembajak sakti itu.
Kemudian timbullah pandangan gres cerdik, ketika itu RORO ANTENG mengajak masyarakat khususnya para ibu-ibu untuk menumbuk padi tengah malam untuk membangunkan ayam yang sedang tertidur. Kokok ayam pun sambil bersahutan. Seolah fajar telah tiba. Pembajak Sakti itu mendengar bunyi kokok ayam di kiranya hari sudah fajar. Dengan kesal ia melempar batok kelapa itu dan jatuh di samping gunung bromo, batok tersebut bermetamorfosis gunung yang berjulukan gunung Batok.
Mendengar kalau pembajak gagal dengan permintaanya, suka citalah ia dan mampu tersenyum manis. Dan melanjutkan hubungannya dengan si JOKO SEGER, dan hingga pada kesannya merekapun menjadi sepasang suami istri yang berbahagia.
Di balik rumah tangga mereka. Ternyata. RORO ANTENG tidak di karunia keturunan. Bersemedi lah RORO ANTENG di puncak gunung bromo. Dan memohon kepada sang penguasa. Sang penguasa mengabulkan permintaanya. Dengan syarat, apabila ia mendapat keturunan, anak bungsu mereka harus di korbankan. RORO ANTENG menyanggupi persyaratan itu. Kemudian di dapatinya putra putri mereka berjumlah 25 anak. Namun ibarat yang kita ketahui bila naluri seorang ibu tidak lah tega membiarkan anak-anaknya menjadi korban. Sehingga ia melanggar perjanjian dengan tuhan penguasa. Dewa menjadi marah dan terjadilah malapetaka di tempat itu. Gunung bromo mulai melahap ke semua belum dewasa roro anteng dengan api yang menyala kebawah gunung bromo.
Sesudah kejadian itu, terdengar lah bunyi gaib terdengar begitu keras yaitu: saudara-saudaraku yang ku cintai, kita telah di korbankan oleh orang renta kita dan hyang widi di kawah bromo. Aku ingat kan kepada kalian. Setiap bulan kesada pada hari ke-14 mengadakan sesajian kepada hyang widi di kawah gunung bromo. itulah selesai dari dongeng Sejarah Gunung Bromo.
Video Kawah Gunung Bromo

Kebiasaan itu yaitu Upacara susila Nyadnya Kasada/kasodo selalu di adakan secara turun menurun setiap tahunnya di adakan di poten lautan pasir dan bromo. begitulah Sejarah Gunung Bromo yang hingga ini menjadi budaya bangsa, semoga dongeng rakyat suku tengger ini menjadi sebuah dongeng yang bermanfa’at untuk para pembaca, terimakasih salam bromo tour sebagai pengelola paket wisata bromo untuk wisata bromo Jawa timur Indonesia.[ki]

Sumber http://www.katailmu.com

0 komentar:

Posting Komentar